“Wahai jiwaku,
sesungguhnya kau telah berjanji dengan Rabbmu setiap hari di saat kau berdiri membaca,
إيَّاكَ نَعبُدُ وَإِيَّاك نَستَعِينُ
“Hanya kepada ENGKAU kami menyembah dan hanya padaMU kami mohon pertolongan.”(al-Fatihah :5)
Wahai jiwaku,
Bukankah dalam munajat ini dikau telah berikrar tidak akan berhamba selain kepada Allah,
Tidak akan meminta pertolongan selain kepadaNYA,
Tidakkah engkau telah berikrar untuk tetap di shiratal mustaqim yang bebas dari kerumitan
dan liku-liku perjalanan…
Tidakkah dikau telah berikrar untuk berpaling dari jalan orang yang sesat dan dimurkai Allah???
Jika benar begitu,
Hati-hatilah wahai jiwaku!
Janganlah dikau langgar janjimu setelah DIA dikau jadikan sebagai pegawasmu,
Janganlah dikau mundur dari jalan yang telah ditetapkan oleh Islam ,
Setelah dikau jadikan Allah sebagai saksimu.
Hati-hatilah jangan sampai dikau mengikuti jalan orang yang sesat,
dan menyesatkan dikau setelah Allah sebagai penunjuk jalan.
Hati-hati wahai jiwaku,
Jangan dikau ingkar setelah beriman,
Jangan tersesat setelah engkau mendapat petunjuk,
Janganlah engkau menjadi fasik setelah bertaubat
Barangsiapa melanggar maka akibatnya akan menimpa dirinya,
Barangsiapa tersesat maka kesesatannya itu akan menimpanya!
“Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain.Dan Allah tidak akan menurunkan azab kecuali setelah mengutus seorang utusan”(Al-Isra’ : 15)
::JANJIKU PADAMU ABDIKAN SELURUH JIWA SEHINGGA MASANYA KAU SERU HUJUNG NYAWAKU::
Moge thabat dijalan ini..
ReplyDelete