by DrJaffry Hassan
Sesungguhnya dalam menuju dan mendapatkan hakikat sebenar iman yang suci dan murni, perlulah kita mengenal atau memahami syariat (peraturan) serta hukum pertimbangan sunnah dan kehalusan tertib agar hakikat iman yang suci akan sentiasa diberi petunjuk dari Allah yang Maha Esa.
PERTAMA:
Setiap saat kita beribadah dan beramal perlulah dengan sikap ketekunan dan hadirkanlah Allah dihati kita. Sambil berdoa "Wahai Allah engkaulah yang ku maksudkan dan redha-Mu yang kutuntut."
KEDUA:
Sentiasa merasakan "Tiada daya dan upayaku selain dari-Mu ya Allah". Haruslah kita merasakan LEMAH dan sangat memerlukan himpunan daya Allah, merasakan TULI dan memerlukan himpunan dengan pendegaran Allah, merasakan BUTA dan sangat-sangat memerlukan himpunan penglihatan Allah, merasakan FAKIR dan DHAIF dan sentiasa memerlukan himpunan kekayaan, kemewahan serta kekuatan dari Allah. Lemah dan hinanya kita untuk mentaati perintah Allah, pabila kita menghadapi sebarang permasalahan Allah sahajalah satu-satunya penolong dan penyelamat yang paling sempurna. Pertolongan Allah itulah yang paling sempurna dan mutlak sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Fatihah ayat 5: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan"
KETIGA:
Merasakan penuh kusyuk, iaini mata hati kita melihat Allah. Sesungguhnya yang menjadi penggerak dalam ibadah adalah "nikmat" Allah yang berhimpun pada ROH dan JASAD kita dan juga sebagai kekuatan atau pemangkin kepada beribadah. Jika berpisahnya hubungan kita dengan Allah SWT, umpama Roh keluar dari JASAD yang kaku dan kelu, maka dengan ini haruslah kita menunaikan HAK kepentingan agama dalam segala hal. Sesungguhnya dengan cara inilah menjadi pemangkin dan akan menimbulkan rasa taat, rendah hati dan kusyuk.
KEEMPAT:
Akur dan menerima dengan hati yang sangat terbuka akan hakikat kenabian. Sesungguhnya Rasulullah SAW dizahirkan Allah dengan 2 keadaan. Pertama jasad dan sifat Nabi SAW adalah sebagai contoh tauladan yang sangat sempurna. Kedua Nur Nabi SAW yang menjadi cahaya dan sebagai nadi penggerak dalam melakukan ibadah serta penyelamat umat seluruh alam. Oleh yang demikian haruslah kita mencontohi rasulullah SAW dan perbanyakkan berselawat kepada Nabi SAW.
KELIMA:
Menuju AHAD (Allah yang satu). Allah berfirman dalam hadis Qudsi: "Hendaklah kamu berjalan menuju kepada-Ku, Akulah yang menjadi penuntunmu, laluilah semua rintangan, langkahlah semua gangguan, hati-hatilah jangan engkau berhenti bersama dirimu, nescaya engkau binasa."
Dengan ini marilah kita dengan tekad yang satu, hanya Allah sahajalah yang Maha berkuasa dan makhluk langsung tidak berkuasa dan memberi manfaat. Hanya Allah sahajalah yang terpahat serta bertahta dihati kita.wallahhualam...
~اللّهمّ صلّى على سيّدنا محمّد~
No comments:
Post a Comment